Buah ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah, tempat ia telah dibudidayakan selama ribuan tahun oleh peradaban kuno seperti Maya dan Aztec. Saat ini, mamey sapote banyak ditanam di negara-negara Amerika Latin, Karibia, dan Florida Selatan, serta mulai diperkenalkan di beberapa wilayah Asia Tenggara dan Australia.
Secara ekonomi, mamey sapote menjadi buah yang semakin dicari di pasar khusus dan etnis di Amerika Utara dan Eropa, didorong oleh peningkatan minat terhadap buah-buahan eksotis. Meskipun panennya bisa menjadi tantangan karena ukuran buahnya yang besar dan waktu panen yang sensitif, permintaan yang terus meningkat menjadikannya komoditas yang menjanjikan. Dari segi pangan, mamey sapote adalah sumber nutrisi yang luar biasa. Daging buahnya yang berwarna oranye-merah cerah kaya akan vitamin A (dalam bentuk beta-karoten, penting untuk penglihatan dan kesehatan kulit), vitamin C, serat makanan, kalium, dan beberapa vitamin B. Rasa manis alami dan teksturnya yang lembut membuatnya ideal untuk dikonsumsi langsung, dibuat menjadi smoothie, es krim, susu kocok, atau hidangan penutup lainnya. Selain buahnya, minyak yang diekstraksi dari biji mamey sapote juga memiliki nilai kosmetik dan sering digunakan dalam produk perawatan rambut dan kulit karena sifat pelembabnya. Dalam pengobatan tradisional, beberapa bagian tanaman digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan dan infeksi kulit.
Secara ekologis, pohon mamey sapote yang besar dan rindang menyediakan keteduhan yang signifikan, menjadikannya pilihan yang baik untuk peneduh di kebun atau area perkotaan di iklim tropis. Sistem perakarannya juga membantu dalam konservasi tanah, mencegah erosi di area tanam.